SELEKSI TENAGA KERJA DAN PENEMPATAN
Seleksi merupakan proses untuk
memutuskan pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai yang didapat
melalui proses perekrutan, baik perekrutan internal maupun ekstemal (Hariandja, 2002:125). Seleksi dilakukan
bukan hanya memilih pegawai baru untuk menjadi pegawai perusahaan, tetapi
memilih pegawai yang akan dipromosikan untuk menduduki jabatan baru, pegawai
yang dipindahkan ke bagian lain, atau bahkan untuk pegawai yang akan diputuskan
hubungan pekerjaan dengan perusahaan (penempatan).
Kegiatan
seleksi tanpa melihat apakah seleksi yang dilakukan untuk pegawai baru,
promosi, pemindahan, atau yang lain-lain, berkaitan dengan tahap-tahap
tertentu, yaitu:
1.
Penetuan tuntutan pekerjaan dan perusahaan.
2.
Penetuan jenis orang yang dibutuhkan.
3.
Penetuan alat dan langkah/langkah prosedur
seleksi.
4.
Faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan
alat/prosedur seleksi.
5.
Siapa yang melakukan pelaksanaan seleksi.
Penempatan adalah suatu rekomendasi
atau keputusan untuk mendistribusikan para calon pada pekerjaan yang
berbeda-beda berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari
calon untuk berhasil pada setiap pekerjaan yang berbeda. Tugas dari penempatan
adalah untuk menilai para calon dan untuk mencocokkan kualifikasi mereka dengan
persyaratan yang telah ditetapkan semula dari setiap pekerjaan.
Alat dan tahapan
seleksi yang dapat digunakan menurut William B. Werther, Jr. dan Keith Davis,
yaitu:
1.
Preliminary reception of application (penerimaan
pendahuluan)
2.
Employment test (ujian penerimaan pegawai)
3.
Selection interview (wawancara seleksi)
4.
Referent and background check (pemeriksaan latar
belakang dan referensi)
5.
Medical evaluation (penilaian kesehatan)
6.
Supervisory interview (wawancara dengan
supervisor)
7.
Realistic job preview (penjelasan pekerjaan
secara realistis)
8.
Biring decision (keputusan penerimaan)
Syarat-syarat
Seleksi & Penempatan
1.
Seleksi harus selalu dihubungkan dengan job
analysis.
Tolak ukur untuk melakukan
penilaian adalah bukan pada nilai pribadi para selektor (orang yang
menseleksi), tetapi pada hal yang lebih objektif lagi, yaitu pada jabatan itu
sendiri.
2.
Reliabilitas.
Umumnya proses seleksi dilakukan
melalui serangkaian kegiatan tes (ujian). Suatu alat tes yang baik adalah alat
tes yang reliabel, artinya memiliki derajat/tingkat konsistensi yang relatif
tinggi.
3.
Validitas.
Hasil tes secara signifikan
dihubung kan dengan performance jabatan atau dengan kriteria-kriteria lainnya
yang relevan.
Dua pendekatan umum dalam tes keabsahan, yaitu
pendekatan empiris dan pendekatan rasional. Pendekatan empiris meliputi
validitas prediktif dan validitas konkuren. Pendekatan rasional meliputi
content validity dan construct validity.
Metode-metode
Seleksi dan Penempatan
1.
Tinjauan Data Biografi
Tinjuan
mengenai pendidikan dan pengalaman dari seorang pelamar, melalui proses seleksi.
2.
Test-test Bakat / Ketangkasan
3.
Test-test Kemampuan
Tes
ini mengukur luasnya kemampuan umum atau ketrampilan-ketrampilan yang berkaitan
dengan tingkat kinerja pekerjaan melalui empirical atau construct validation.
4.
Tes performansi
Seperti
test kemampuan merangsang tugas-tugas pekerjaan dan konteks yang aktual.
5.
Referensi-referensi
Referensi
merupakan metode seleksi yang penting, dipakai untuk memeriksa pendidikan dan
riwayat-riwayat atau untuk memperoleh keterangan tentang kepribadian atau
ketrampilan pelamar.
6.
Evaluasi performansi
Evaluasi
performansi sebelumnya sering di pakai untuk menilai potensi bagi penugasan
kembali atau promosi, atau bahkan persyaratan bagi lowongan promosi tertentu.
7.
Wawancara
Wawancara-wawancara
akan memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengamati kinerja atau
penampilan seorang pelamar dan ketrampilan-ketrampilan antar perorangan, dan
untuk menanyakan hal-hal yang tidak di muat dalam from-from lamaran.
8.
Pusat-pusat penilaian
Pusat-pusat
penilaian berusaha untuk memperkenalkan beberapa pelamar dengan
keadaan-keadaan kerja yang merangsang
supaya menekankan kinerjanya pada tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerja.
9.
Masa percobaan
Masa
percobaan memiliki faktor validitas dan reliabilitas yang mungkin tinggi karena
metode ini mengukur kinerja aktual pada kerja.
Beberapa kesulitan dan kendala dalam
memilih diantara kesembilan metode seleksi dan penempatan, yaitu:
1.
Tingkat validitas yang berbeda dan keterkaitan
kerja yang berbeda.
2.
Tingkat reliabilitas atau kekonsistenan angka
bagi seorang pelamar dibandingkan waktu.
3.
Tingkat biaya yang bervariasi, dari yang mulai
tidak mahal hingga biaya yang sangat mahal.
4.
Orientasi nilai (efiensi, kepentingan,
keadilan).
Comments
Post a Comment