Perencanaan dan Pengembangan Karier
Karier
Karier merupakan perwujudan diri yang bermakna
melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan yang
terwujud karena adanya kekuatan inner person. Perwujudan diri akan bermakna
manakala ada kepuasan/ kebahagiaan diri dan lingkungan.
Tahapan
Perjalanan Karier
1.
≤ 15 tahun (Tahap Pertumbuhan)
Tahap
ini diakhiri dengan adanya konsep tentang minat dan kemampuan dan mulai
berpikir tentang alternatif keahlian.
2.
15 - 24 tahun (Tahap Penjajakan)
Dalam
usia ini, mereka mulai menggali beberapa keahlian secara serius dan mulai
mencoba untuk bekerja.
3.
25 - 44 tahun (Tahap Pemantapan)
Melakukan
pengujian terhadap kemampuan yang dimilikinya dan mencoba untuk melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
4.
45 – 65 tahun (Tahap Pemeliharaan)
Tidak
lagi akan berusaha untuk mencari pekerjaan yang baru, melainkan akan
mempertahankan pekerjaannya yang sekarang.
5.
≥ 66 tahun (Tahap Kemunduran)
Seseorang
menghadapi prospek untuk harus menerima keadaan menurunnya level kekuasaan.
Pengertian
Pengembangan Karier
Pengembangan karier merupakan
implementasi dari perencanaan karier. Pengembangan karier dapat didefinisikan
sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana
kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta
pengalaman kerja.
Pihak-pihak
yang Berperan dalam Pengembangan Karier
1.
Karyawan
Karyawan
bertanggung jawab untuk terus meningkatkan keterampilan yang dia miliki untuk
memastikan bahwa dirinya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dan pasar tenaga kerja.
2.
Pengusaha (Organisasi)
Para
pengusaha cukup berperan dalam proses pengembangan karier, seperti membantu
karyawan dengan memberikan :
a.
Pendidikan Formal,
b.
Penilaian Prestasi Karyawan dalam karier nya,
c.
Konseling oleh para menajer,
d.
Gerakan lateral yang bersifat berkembang,
e.
Konseling oleh SDM,
f.
Persiapan Pensiun, dan
g.
Perencanaan Sukses.
Pengembangan
Karier Secara Individual
1.
Prestasi kerja
2.
Exposure
3.
Permintaan Berhenti
4.
Kesetiaan Pada Organisasi
5.
Mentor dan Sponsor
6.
Kesempatan untuk berkembang
Tanggungjawab
Pengembangan Karier
1. Dengan
Pendekatan Tradisional
·
Perencanaan pengembangan karier disusun dan
ditetapkan oleh organisasi/ perusahaan secara sepihak.
·
Pelaksanaan pengembangan karier tergantung
sepenuhnya pada organisasi.
·
Control hasil pengembangan karier dilakukan
secara ketat oleh organisasi.
·
Pengembangan karier diartikan dan dilaksanakan
melalui kegiatan promosi ke jenjang/ posisi yang lebih tinggi.
2. Dengan
Pendekatan Baru
·
Pengembangan karier harus diterima bukan sekedar
berarti promosi ke jabatan/ posisi yang lebih tinggi.
·
Sukses karier yang dimaksud diatas berarti
seorang pekerja mengalami kemajuan dalam bekerja, berupa perasaan puas dalam
suatu atau setiap jabatan/ posisi yang dipercaya oleh organisasi.
·
Sukses dalam pengembangan karier yang berarti
mengalami kemajuan dalam bekerja, adalah meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan/ keahlian, sehingga menjadi lebih berprestasi/ produktif sebagai
pekerja yang kompetitif.
·
Para pekerja harus menyadari bahwa untuk
memperoleh kemajuan dalam bekerja merupakan tanggung jawabnya sendiri.
Penyusunan Perencanaan Karier
·
Jabatan Pokok dan Jabatan Penunjang
·
Pola Jalur Karier Bertahap
·
Jabatan Struktural
·
Tenggang Waktu Jabatan
Pertimbangan dalam Perencanaan Karier
a. Masa
Jabatan yang Singkat – Akibat
·
Program kerja yang mungkin sudah ditetapkan
belum sempat diselesaikan dengan tuntas.
·
Penghayatan pada jabatan yang dipangku belum
mendalam, namun harus menyiapkan diri untuk memenuhi tugas baru.
b. Masa
Jabatan yang Terlalu Lama - Akibat
·
Adanya rasa bosan karena pekerjaan yang sama.
·
Sikap pasif dan apatis sehingga menurunnya
motivasi dan inisiatif dalam bekerja.
c. Keinginan
Pindah Jabatan - Sebab
·
Seseorang terlalu lama menjabat suatu jabatan di
daerah terpencil sehingga dirasakan tidak mudah mengembangkan diri.
·
Perasaan kurang tepat pada jabatan yang sekarang
diemban karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalaman, atau
keinginan.
Manfaat Perencanaan Karier
·
Membantu pengembangan SDM dalam organisasi
dengan mencatat berbagai informasi terkait kemampuan dan prestasi pegawai
sehingga bisa digunakan secara objektif untuk keputusan mempromosikan pegawai
yang berprestasi.
·
Mendorong loyalitas dan komitmen pegawai pada
organisasi dan memperkecil ketidakpuasan yang berujung pada keluarnya pegawai
dari organisasi.
·
Pegawai akan yakin dapat bertumbuh dan
berkembang dalam organisasi tersebut.
·
Pegawai akan puas terhadap organisasi dan tentu
saja akan termotivasi dalam bekerja.
Manfaat Pengembangan Karier
·
Pengembangan karier memberikan petunjuk tentang
siapa diantara pekerja yang wajar dan pantas untuk dipromosikan di masa depan.
·
Perhatian yang lebih besar dari bagian
kepegawaian terhadap pengembangan karier pada anggota organisasi menumbuhkan
loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen organisasional yang lebih besar di
kalangan pegawai
Comments
Post a Comment